Minggu, 25 Oktober 2015

spesifikasi dan harga kawasaki ninja H2R


SPESIFIKASI DAN HARGA KAWASAKI NINJA H2R
Advertisement

Spesifikasi dan Harga Kawasaki Ninja H2R – Setelah membahas spesifikasi dan harga Kawasaki Ninja H2 yang merupakan sport bike terkencang di dunia dan bisa dipakai di jalanan umum pada review sebelumnya. Pada kesempatan review kali ini Mas Sena akan mengulas Kawasaki Ninja H2R yang merupakan motor super sport varian Ninja tertinggi buatan Kawasaki khusus untuk keperluan balap di sirkuit saja (Race Only). Produk terbaru dari Kawasaki tersebut dikenalkan pada ajang pameran otomotif internasional di Milan, Italia yakni EICMA pada bulan November 2014 lalu. Di mana Kawasaki Motor Corporation mengenalkan 2 produk terbaru mereka sekaligus yaitu Kawasaki Ninja H2R (versi sirkuit) dan Kawasaki Ninja H2 (versi jalanan) yang merupakan motor super sport kelas 1000 cc andalan mereka. Sedangkan untuk peluncuran Kawasaki Ninja H2R secara resmi ini dilaksanakan pada bulan Desember 2014 lalu. Lalu apakah yang membuat berbeda Kawasaki Ninja H2R dengan Kawasaki Ninja H2? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.



Sesuai dengan informasi yang Mas Sena berikan di atas bahwa Kawasaki Ninja H2R dan Kawasaki Ninja H2 ini memiliki konsep atau fungsi yang berbeda. Di mana untuk Kawasaki Ninja H2R memiliki konsep sebagai motor khusus balap yang cocok dikendarai pada race track (sirkuit/lintasan balap). Maka dari itu motor Kawasaki ini tidak memiliki lampu, tidak memiliki kaca spion dan menggunakan ban khusus balap yang jauh berbeda dengan Kawasaki Ninja H2. Selain itu untuk proses produksinya pun sangat hati-hati, sangat detail dan menggunakan spesifikasi tinggi sehingga motor ini sangat jauh berbeda dengan Kawasaki Ninja H2. Karena dari itu Kawasaki Ninja H2R ini diklaim memiliki kemampuan yang lebih tinggi dan istimewa dibandingkan Kawasaki Ninja H2. Lalu apa sajakah yang keistimewaan dari Kawasaki Ninja H2R yang diproduksi masal ini? Marilah simak bersama ulasan Mas Sena mengenai spesifikasi dan harga Kawasaki Ninja H2R pada review di bawah ini.


Spesifikasi Kawasaki Ninja H2R

Sistem Aerodinamika Canggih

Di desain serupa dengan Kawasaki Ninja H2 namun tidak memiliki lampu dan spion karena khusus untuk keperluan balap (Race Only) membuat spesifikasi Kawasaki Ninja H2R ini tidak memiliki perbedaan yang begitu signifikan dengan sport bike Kawasaki versi jalanan tersebut. Kawasaki Motor Corporation menyerahkan desain kepada Kawasaki Heavy Industri (KHI) untuk membuat desain sport bike versi sirkuit ini dengan baik. Lihat saja hasilnya sistem aerodinamis Kawasaki Ninja H2R ini memiliki teknologi yang modern dan canggih. Di mana sistem aerodinamis yang berupa sayap bagian atas depan dan samping pada spesifikasi Kawasaki Ninja H2R tersebut akan otomatis berfungsi atau keluar pada kecepatan tinggi tertentu.

Frame Tralis dengan Desain Modern

Pada spesifikasi Kawasaki Ninja H2R ini yang menggunakan tipe rangka “Trellis” ternyata akan menghasilkan kestabilan tinggi pada saat melaju di kecepatan tinggi. Bahkan rangka jenis ini akan menghasilkan akselerasi dan top speed lebih mudah dan dapat diandalkan dibanding dengan tipe rangka “Twin Spar”. Pada desain fairing Kawasaki Ninja H2R berbahan dasar serat karbon yang memiliki cat berwarna silver mengkilap dengan sudut yang tajam pada sisi depan dan belakangnya membuat sport bike Kawasaki yang satu ini terlihat sangat modern, mewah, agresif dan sporty. Pada sisi depannya, spesifikasi Kawasaki Ninja H2R diketahui hanya memiliki 2 buah Intake Air System (lubang angin) yang merupakan ciri khas motor balap akan membelah angin dengan baik serta juga berfungsi sebagai pendingin mesin saat melaju pada kecepatan tinggi. Terlihat pada bagian samping, fairing tidak menutupi seluruh bagian motor yang menyisakan bagian blok mesin yang terlihat besar membuat kesan Kawasaki Ninja H2R ini semakin gahar dan bertenaga. Pada sisi belakangnya yang memiliki stop lamp dan sepatbor menggantung serta memiliki desain meruncing dengan sistem aerodinamis tambahan pada bagian belakangnya semakin menambah kesan sport bike kencang untuk versi sirkuit. Berbeda dengan versi jalanannya, versi sirkuit dari Kawasaki Ninja H2 ini memiliki knalpot racing berukuran sedang dengan dimensi yang pendek maka akan mempertegas bahwa sport bike Kawasaki ini akan ungggul untuk urusan akselerasi dan top speed. Dikarenakan khusus untuk keperluan balap maka Kawasaki Ninja H2R ini akan menghasilkan suara yang dapat memekakan telinga namun tetap merdu karena menggunakan mesin dengan 4 silinder.



Dimensi Besar, Performa Lebih Handal

Beralih ke ukuran dimensi dari spesifikasi Kawasaki Ninja H2R ini sedikit lebih kecil dibandingkan versi jalanan yaitu sebesar 2070 x 770 x 1160 mm dan memiliki berat lebih ringan yakni 216 kg. Dengan dimensi yang lebih ringan tersebut maka Kawasaki Ninja H2R ini akan lebih cepat untuk meraih top speed di lintasan balap. Namun juga memiliki kestabilan yang baik pada saat melaju pada kecepatan tinggi. Ukuran tangki yang disematkan pada spesifikasi Kawasaki Ninja H2R sanggup menampung bahan bakar maksimal berkapasitas 17 liter dirasa cukup banyak untuk mengitari puluhan lap pada sirkuit tertentu.

Kaki-Kaki yang Handal

Selanjutnya untuk kaki-kaki dari spesifikasi Kawasaki Ninja H2R ini menggunakan ban gambot berukuran besar namun lebih kecil dibandingkan Kawasaki Ninja H2 yaitu 120/60 pada roda depan dan 190/65 pada roda belakang dengan menggunakan velg berukuran 17 inci akan menghasilkan kestabilan pada saat melaju di kecepatan tinggi di lintasan balap. Untuk urusan handling atau bermanuver Kawasaki Ninja H2R ini sangat bisa diandalkan untuk melahap tikungan dengan kecepatan tinggi karena motor super sport Kawasaki ini menggunakan Swing Arm model mounting plate dan komponen suspensi yang sangat canggih yang dapat diatur sesuai dengan kondisi jalan atau keinginan pengendara. Pada bagian depannya, spesifikasi Kawasaki Ninja H2R menggunakan suspensi berjenis Fork Up Side Down berukuran 43 mm dan bagian belakangnya mengandalkan New Uni-Trak with Gas Charged Shock akan memantulkan goncangan yang tidak kencang sehingga menjaga kondisi yang stabil baik itu pada saat masuk atau keluar tikungan. Sedangkan untuk sistem pengeremannya, Kawasaki Ninja H2R menggunakan piringan cakram jenis dual disk brake semi floating berukuran 330 mm dengan 4 piston kaliber pada bagian depannya dan single disk brake berukuran 250 mm dengan 2 piston kaliber dapat mengurangi laju Kawasaki Ninja H2R dengan baik dan stabil saat akan masuk tikungan tertentu yang membutuhkan pengereman.



Indikator Panel Canggih

Dengan tujuan menghasilkan performa tinggi maka panel-panel yang diberikan pada spesifikasi Kawasaki Ninja H2R ini akan sangat berguna untuk memudahkan pengendara dalam mendapatkan catatan waktu lap terbaik saat melahap lintasan balap. Panel indikator pada Kawasaki Ninja H2R tersebut misalnya penunjuk kecepatan, penunjuk posisi gear, penunjuk rotasi mesin, trip meter dan beberapa panel mesin lainnya. Dengan beberapa panel tersebut maka pengendara akan lebih mudah untuk mengetahui kondisi dan lebih mudah untuk mengontrol Kawasaki Ninja H2R ini melalui indikator panel digital yang canggih dan modern tersebut.

Dapur Pacu Khusus Balap

Beralih dapur pacu dari spesifikasi Kawasaki Ninja H2R ini memiliki ciri khas sport bike yang digunakan untuk keperluan balap. Di mana dengan mesin yang hampir sama dengan Kawasaki Ninja H2 (versi jalanan) yakni memiliki kapasitas mesin sebesar 998 cc DOHC 16 Valve dengan 4 buah silinder segaris diklaim dapat menyemburkan tenaga maksimal mencapai 296 Hp dengan torsi maksimal lebih dari 150 Nm. Dengan tenaga tersebut maka Kawasaki Ninja H2R ini sangat mudah untuk berakselerasi mencapai kecepatan tinggi yang diklaim mencapai kecepatan 335 Km/jam. Tenaga tersebut akan disalurkan menggunakan transmisi manual 6 percepatan yang dapat menggerakan ban belakang sport bike Kawasaki yang satu ini. Tenaga tersebut tentunya juga tidak terlepas dari dukungan komponen tenaga tambahan yaitu “Kawasaki Supercharger” yang ditanamkan ke dalam Kawasaki Ninja H2R tersebut sehingga dapat mendongkrak tenaga lebih besar. Selain itu proses pembuatan yang sangat hati-hati, detail, memiliki spesifikasi material tinggi dan memiliki durability (ketahanan komponen) yang tinggi pun mempengaruhi tenaga yang dihasilkan Kawasaki Ninja H2R khusus untuk balap ini. Menariknya spesifikasi Kawasaki Ninja H2R ini memiliki kompresi yang lebih rendah dibandingkan dengan Kawasaki Ninja H2 yaitu 8.3:1. Kompresi yang tergolong rendah untuk sport bike saat ini namun tetap menghasilkan performa yang agresif dan maksimal sehingga dipastikan untuk konsumsi bahan bakarnya tergolong boros.

Fitur Race yang Lengkap

Sedangkan untuk fitur dari spesifikasi Kawasaki Ninja H2R ini dirasa cukup lengkap untuk keperluan balap. Pertama yakni Fitur Traction Control yang merupakan fitur standar kewajiban pada saat melahap di lintasan balap. Fitur pada Kawasaki Ninja H2R tersebut akan memaksimalkan grip atau daya cengkram ban dengan memberikan tenaga yang pas pada saat masuk dan keluar tikungan sehingga akan meminimalisir terjadinya wobles (goyangan) dan slide (kehilangan traksi) yang dapat menimbulkan kecelakaan atau melambatkan laptime. Fitur Ram Air Intake pada spesifikasi Kawasaki Ninja H2R juga akan menambah pasokan udara ke dalam komponen supercharger sehingga menghasilkan tenaga dan sistem aerodinamika yang lebih tinggi. Penggunaan knalpot tipe racing yang tanpa memiliki saringan akan menghasilkan kinerja mesin yang lebih maksimal dan membantu untuk berakselerasi lebih cepat lagi.
Harga Kawasaki Ninja H2R

Nah sekarang kit memasuki segmen harga Kawasaki Ninja H2R setelah tadi Mas Sena memberikan ulasan lengkap mengenai motor sport dari Kawasaki ini yang merupakan sport bike andalan Kawasaki untuk keperluan sirkuit atau balap. Sebelum Mas Sena mengulas harga Kawasaki Ninja H2R terbaru, ada baiknya Mas Sena memberikan sedikit kesimpulan pada segmen terakhir ini. Dengan berbagai hal yang dihadirkan pada spesifikasi Kawasaki Ninja H2R rasanya tidak berlebihan untuk memberikan titel sport bike versi sirkuit terkencang yang diproduksi secara masal dan bebas diperjual belikan untuk seluruh konsumen yang menginginkan motor buatan Kawasaki ini. Apalagi dengan komponen penyuplai tenaga tambahan yaitu “Kawasaki Supercharged” yang kelihatannya baru pertama kali diaplikasikan ke dalam sport bike versi balap (Race Only). Tentu dengan hal tersebut Kawasaki Ninja H2R akan menghasilkan tenaga yang tinggi hampir setara dengan motor prototipe yang di khususkan untuk keperluan balap pada kelas yang yang sama yaitu 1000 cc. Lalu berapakah harga Kawasaki Ninja H2R terbaru yang dibanderol di Indonesia ini?



Dengan berbagai bahan materi yang berkualitas, pembuatan yang hati-hati, detail dan memiliki spesifikasi komponen yang tinggi maka Kawasaki Ninja H2R ini membutuhkan “Cost Production” atau biaya produksi yang tinggi. Harga Kawasaki Ninja H2R terbaru di wilayah benua Eropa dan Amerika berada pada kisaran Rp. 700-800 Jutaan. Sedangkan di Indonesia harganya akan sangat jauh melambung tinggi yaitu menjadi seharga Rp. 1 miliar lebih sedikit. Harga Kawasaki Ninja H2R yang sangat tinggi dan fantastis tersebut tak lepas dari pajak kendaraan mewah yang mencapai 1.5 kali lipat dari harga asli. Menurut Mas Sena harga tersebut cukup wajar karena calon pemilik tidak repot-repot untuk menciptakan motor balap dengan susah payah karena Kawasaki telah menyediakan sport bike kelas 1000 cc ini khusus untuk keperluan balap. Apalagi motor sport ini memang menawarkan performa luar biasa yang bisa jadi tidak akan anda temui pada motor sport yang lain. Bagaimana apakah anda berniat untuk membeli motor sport Kawasaki ini setelah mengetahui harga Kawasaki Ninja H2R terbaru?



Namun kembali Mas Sena mengingatkan apabila harga Kawasaki Ninja H2R yang Mas Sena utarakan diatas adalah harga On The Road DKI Jakarta saja. Bagi bro yang tinggal di daerah maka dapat mempersiapkan adanya kemungkinan harga jual yang sedikit lebih tinggi. Bro dapat mengunjungi dealer Kawasaki terdekat untuk menanyakan informasi kepastian mengenai Ninja H2R ini sekaligus cara distribusi ke tangan anda. Etis, tapi tunggu dulu karena Kawasaki Ninja H2R ini belum bisa dipesan secara langsung seperti Kawasaki Ninja H2. Hal tersebut dikarenakan fungsi dari sport bike ini yang khusus untuk keperluan balap menyebabkan prosedur kepemilikan dan perijinan yang lebih ketat dibandingkan Kawasaki Ninja H2. Maka dari itu anda harus menyiapkan budget yang sangat tinggi sebelum bisa mengendarai motor sport tersebut di sirkuit. Kawasaki dengan menciptakan Ninja H2R ini memang mengincar pangsa pasar yang sangat terbatas dengan harga Kawasaki Ninja H2R yang sangat mahal, apalagi motor tersebut tidak dapat dipergunakan di jalanan. Belum lagi jika kita berbicara mengenai biaya perawatan motor sport ini pastinya tidak akan murah dan menuntut biaya maintenance yang sedemikian tinggi. Tetapi bagi bro yang benar-benar menginginkan Kawasaki Ninja H2R dan siap untuk menanggung berbagai persyaratan sebelum dapat memilikinya bisa segera menghubungi Kawasaki supaya motor tersebut segera dapat diantar menuju garasi rumah anda. Baiklah bro semua, segmen kesimpulan dan harga Kawasaki Ninja H2R yang sekaligus menutup perjumpaan dengan Mas Sena pada sesi pembahasan kali ini. Sampai jumpa. Baca juga Kawasaki Ninja H2 dan Kawasaki Ninja 250 Beet Performance.

Jumat, 23 Oktober 2015

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

1.TINJUAN SEKILAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Biasanya dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi.


Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Karakteristik informasi yang realible harus memenuhi syarat relevan, tepat waktu, akurat dan lengkap.


Sistem Informasi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermafaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis.


Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.

SIA terdiri dari 3 subsistem:
Sistem pemrosesan transaksi

mendukung proses operasi bisnis harian.
Sistem buku besar/ pelaporan keuangan
Sistem Penutupan dan pembalikan. Merupakan pembalikan dan penutupan dari laporan yang dibuat dengan jurnal pembalik dan jurnal penutup

menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak,dll.


2.siklus siklus pemosresan transaksi

Siklus-Siklus Pemrosesan Transaksi
Sistem Informasi Akuntansi meliputi beragam aktivitas yang berkaitan dengan siklus-siklus pemrosesan transaksi perusahaan, yaitu :
1. Siklus pendapatan. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa ke entitas-entitas lain dan pengumpulan pembayaran-pembayaran yang berkaitan.
2. Siklus pengluaran. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang dan jasa dari entitas-entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban yang berkaitan.
3. Siklus produksi . Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pengubahan sumberdaya menjadi barang dan jasa.
4. Siklus keuangan . Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan peroleh dan manajemen dana-dana modal, termasuk kas.

Siklus-siklus transaksi yang lazim.


Siklus

Peristiwa (Event) yang biasanya tercakup

Pendapatan


Pembelanjaan


Manajemen Sumberdaya


Konversi Produk


Pelaporan keuangan dan buku besar umum
· Penjualan produk atau jasa
· Penerimaan tunai dari produk atau jasa yang terjual.
· Pembelian bahan atau jasa
· Pengeluaran tunai untuk membayar bahan atau jasa yang dibeli.
· Pembelian, pemeliharaan, dan pengeluaran dana, fasilitas, dan sumberdaya manusia.
· Konversi bahan baku menjadi barang jadi melalui penggunaan tenaga kerja dan overhead.
· Kompilasi transaksi-transaksi akunting dari siklus-siklus transaksi lainnya.
· Penyediaan laporan-laporan keuangan.



Sasaran dan Fungsi SiklusSiklus buku besar umum dan pelaporan keuangan, menyediakan informasi untuk serangkaian laporan keuangan mengenai suatu lingkungan akunting.
Semua sistem buku besar umum harus melaksanakan :
1. Mengumpulkan data transaksi
2. Memproses arus masuk transaksi
3. Menyimpan data transaksi
4. Melakukan pengendalian akunting
5. Menyediakan laporan keuangan
6. Mengklasifikasikan dan mengkodekan data dan perkiraan transaksi


Sumber Data dan Masukan
SumberSistem buku umum menerima masukan dari berbagai macam sumber.
Sumber-sumber masukan buku besar umum adalah transaksi-transaksi keuangan yang secara tradisional telah dimasukkan ke dalam buku besar umum, yaitu :
· Tranaksi tidak rutin yang terjadi selama periode akunting.
· Transaksi penyesuaian akhir periode yang : (a) berulang dan (b) tidak berulang.
· Transaksi balikan (Reversing transaction).


Bentuk-Bentuk Masukan· Sistem Manual . Dokumen sumber primer bagi system buku besar umum adalah lembar jurnalbuku besar umum yang secara umum menggantikan lembar jurnal umum. Lembar jurnal biasanya disiapkan untuk setiap transaksi tidak rutin, penyesuaian, dan balikan. Lembar jurnal sering disapkan untuk meringkaskan hasil setumpuk transaksi rutin yang telah dimasukkan ke jurnal-jurnal khusus secara manual.
· Sistem Berdasarkan Komputer . Bentuknya berbeda dengan bentuk yang digunakan pada sistem manual.


Arus dan Pemrosesan DataDalam sistem tradisional, data transaksi mengalir ke dalam jurnal (baik jurnal khusus maupun jurnal umum), kemudian dibukukan ke buku besar pembantu, dan akhir dibukukan ke buku pembantu dan akhirnya dibukukan ke buku besar umum.
Dalam sistem berdasarkan komputer, data transaksi dimasukkan ke dari formulir dan untuk sementara disimpan di pita magnetik atau dipiringan magnetik.

Data BaseData base yang menyangkut sistem buku besar umum dan pelaporan keuangan berisikan berbagai arsip induk, arsip transaksi, dan arsip riwayat. Disamping data keuangan mengenai status berjalan dan peristiwa-peristiwa yang lalu, data base juga memuat data yang dianggarkan yang berkaitan dengan operasi dan status masa depan yang direncanakan. Walaupun kandungan dan juga komposisi persisnya akan berbeda untuk setiap perusahaan arsip-arsip berikut cukup mewakili :
1. Arsip Induk Buku Besar Umum
2. Arsip Riwayat Buku Besar Umum
3. Arsip Induk Pusat Tanggungjawab
4. Arsip Induk Anggaran
5. Arsip Format Lapangan Keuangan
6. Arsip Lembar Jurnal Berjalan
7. Arsip Riwayat Lembar Jurnal.

Pengendalian Akunting
Sistem buku besar umum diharapkan menyediakan laporan-laporan yang andal bagi berbaga macam pengguna. Maka dari itu, sistem ini harus secara independent harus memeriksa sistem-sitem pemrosesan transaksi komponen, secara cermat memantau rangkaian transaksi non-rutin yang diterimanya dan secara akurat mencatat dan membukukan data dari semua transaksi.

Pengendalian Umum
Pengendalian umum yang sesuai adalah :
1. Organisatoris, fungsi membukukan lembar jurnal ke buku besar umum harus dipisahkan dari fungsi penyiapan dan pengesahan lembar jurnal dan dari fungsi penyiapan neraca percobaan dari buku besar umum.
2. Dokumentasi harus berdiri setidak-tidaknya atas uraian lengkap bagan perkiraan ditambah dengan pedoman prosedur buku besar umum.
3. Pelaksanaan operasional, yang mencakup jadwal akhir periode dan penyiapan laporan pengendalian, harus ditetapkan secara jelas.
4. Tindakan pengamanan harus dilakukan (untuk sistem on-line) dengan teknik-teknik seperti (a) mengharuskan petugas memasukkan kata sandi sebelum mengakses arsip buku besar umum, (b) menggunakan terminal khusus untuk untuk entri data lembar jurnal, (c) menghasilkan laporan audit (log akses) yang memantau entri dan (d) menuangkan buku besar umum ke pita magnetik pendukung.

Pengendalian Transaksi
Pengendalian dan prosedur pengendalian berikut yang berkaitan langsung dengan perkiraan buku besar umum dan pemrosesan pada umumnya cukup memadai.
1. Lembar jurnal yang telah diberi nomor disiapkan di bagian akunting atau keuangan yang sesuai.
2. Data pada lembar jurnal, seperti nomor perkiraan, diperiksa akurasinya :
· Dalam sistem manual, petugas buku besar umum melakukan pemeriksaan, jika perlu mengacu kepada bagan perkiraan dan pedoman prosedur.
· Dalam sistem berdasarkan computer, pemeriksaan utamanya dilakukan dengan program edit komputer.
3. Kesalahan yang terdeteksi dalam entri jurnal dikoreksi sebelum data digunakan dalam pembukuan ke buku besar umum.
4. Lembar jurnal yang telah disahkan dibukukan oleh petugas khusus yang tidak terlibat dalam penyiapan atau pengesahan.
· Dalam sistem manual lembar jurnal dibukukan oleh petugas buku besar umum langsung ke lembar buku besar umum.
· Dalam sistem tumpuk berdasarkan komputer lembar jurnal diketikkan oleh petugas entri data ke media magnetik, kemudian tumpukkan entri disortir berdasarkan nomor perkiraan buku besar umum dan dibukukan selama operasi komputer ke perkiraan yang bersangkutan.
· Dalam sistem berdasarkan on-lie lembar jurnal dimasukkan langsung ke sistem, dengan bantuan layar praformat pada terminal CRT; kemudian entri dibukukan oleh sistem komputer, biasanya secara langsung, ke perkiraan.
5. Kesetaraan debet dan kredit untuk setiap entri jurnal yang dibukukan harus dipastikan.
6. Total jumlah yang dibukukan dari entri jurnal tumpuk ke perkiraan buku besar umum dibandingkan dengan total pengendali yang telah dihitung sebelumnya.
7. Acuan-silang yang memadai dilakukan untuk memungkinkan rangkaian audit yang jelas.
8. Lembar jurnal diarsipkan menurut nomor, dan secara berkala arsip ini diperiksa untuk memastikan bahwa urutan nomor telah benar dan lengkap.
9. Entri jurnal penyesuaian standar disimpan pada lembar pra-cetak, guna membantu pembukuan.
10. Neraca percobaan perkiraan buku besar umum disiapkan secara berkala, dan selisih antara debet total dengan kredit total diselidiki secara cermat.
11. Saldo perkiraan kendali buku besar umum direkonsiliasi secara berkala terhadap total saldo dalam perkiraan buku besar pembantu.
12. Laporan akhir periode khusus dicetak untuk dipelajari oleh akuntan dan manajer sebelum laporan keuangan disiapkan.
13. Telaah berkala entri jurnal dan laporan-laporan keuangan dilakukan oleh manajer dan bila mungkin, prosedur buku besar umum dikaji oleh auditor internal.

Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh sistem buku umum dapat diklasifikasikan sebagai analisis buku besar umum, laporan keuangan, dan laporan manajerial. 


http://datakuliah.blogspot.co.id/2009/11/siklus-pemrosesan-transaksi-sia-arus.html



3.AKUNTASI  DAN TEKHNOLOGI INFORMASI



Beberapa kegunaan atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:

Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.

Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.

Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.

Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.

Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.

Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.

Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.

Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.

Sistem Informasi Manajemen untuk Pendukung Pengambilan Keputusan.
Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-masing.

Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Kegiatan Manajemen.

Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional. Pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar keputusan bisa diprogramkan.

Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen. Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh manajer departemen untuk mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk diterapkan personalia operasional, dna mengalokasi sumber daya.

Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis. Tujuan perencanaan strategis adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu organisasi akan mampu mencapai tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan strategis cenderung lama, sehingga perubahan mendasar dalam organisasi bisa diadakan.

Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Fungsi Organisasi. Sistem informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-masing subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi yntuk membentuk semua proses informasi yang berhubungan dengan fungsinya, walaupun akan menyangkut database, model base dan beberapa program komputer yang biasa untuk setiap subsistem fungsional. Dalam masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi untuk proses transaksi, pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan perencanaan strategis.


Otomatisasai perkantoran adalah semua system informasi formal dan informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi kepada dan dari orang yang berbeda di dalam maupun di luar perusahaan. Dengan kata lain otomatisasi perkantoran merupakan sebuah rencana untuk menggabungkan teknologi tinggi melalui perbaikan proses pelaksanaan pekerjaan.

Beberapa system otomatisasi perkantoran secara formal dan didokumentasikan dengan suatu prosedur tertulis. System formal ini diterapkan di seluruh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan organisasi, mirip dengan sistem informasi manajemen. Namun sebagian besar system otomatisasi perkantoran tidak direncanakan atau diuraikan secara tertulis. System-sistem informal ini diterapkan saat diperlukan oleh perorangan untuk memenuhi keperluaannya sendiri. Dan otomatisasi perkantoran dimaksudkan untuk memudahkan segala jenis komunikasi baik secara lisan maupun secra tertulis.

Asal mula otomatisasi perkantoran di awal 1960-an, ketika IBM menciptakan istilah word-processing untuk menjelaskan kegiatan devisi mesin tik listriknya. Bukti nyata, pada tahun 1964-an, ketika IBM memasarkan mesin yang disebut Magnetic Tape/Selectric Typewriter (MT/ST) yaitu mesin ketik yang dapat mengetik kata-kata yang telah direkam dalam pita magnetik secara otomatis.

Otomatisasi kantor digunakan oleh semua orang yang bekerja di dalam kantor. Pada dasarnya ada empat kategori pemakai otomatis kantor, yaitu :
Manajer adalah orang yang bertanggung jawab mengelola sumber daya perusahaan terutama sumber daya manusia.
Profesional yakni tidak mengelola orang tetapi menyumbang keahlian khususnya (mis. Pembeli, wiraniaga, dan asisten staff khusus). Manajer dan profesional secra bersama dikenal sebagai pekerja terdidik.
Sekretaris bisanya ditugaskan pada pekerja terdidik tertentu untuk melaksanakan berbagai tugas menangani korespondensi, menjawab telepon, dan mengatur jadwal pertemuan.
Clerical Employee (pegawai administratif) melaksanakan tugas untuk-tugas untuk sekretaris, seperti mengoperasikan mesin fotocopy, menyusun dokumen dan mengirimkan surat

 


.http://adman.staf.upi.edu/2010/03/07/pengertian-otomatisasi-perkantoran/



4.AKUNTAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM


Tujuan dan Hakikat Perkembangan Sistem informasi akuntansi

Tujuan dan Hakikat Perkembangan Sistem informasi akuntansi

Proyek pengembangan sistem pada umumnya mencakup tiga tahap utama yaitu :
1. Sistem Analisis
Meliputi formulasi dan evaluasi solusi-solusi atas masalah-masalah sistem. Penekanan dalam analisis sistem adalah tujuan keseluruhan sistem. Hal yang mendasar dalam hal ini adalah timbal balik, untung rugi, dalam pencapaian tujuan sistem.
Tujuan analisis system adalah :
- Untuk meningkatkan kualitas informasi.
- Untuk meningkatkan pengendalian intern.
- Untuk meminimalkan biaya.
1. Sistem Perancangan
Mencakup evaluasi efektivitas dan efisiensi relatif atas pilihan-pilihan rancang bangun sistem dipandang dari kebutuhan keseluruhanya. Perancangan sistem adalah proses menspesifikasikan rincian solusi yang dipilih oleh proses analisis sistem.
2. Sistem Implementasi
Merupakan proses penempatan rancangan prosedur-prosedur dan metode-metode baru, atau yang telah direvisi, ke dalam operasi. Implementasi sistem mencakup pengujian atas solusi sebelum implementasi, pendokumentasian solusi, dan peninjauan atas sistem pada saat awal pengoperasiannya. Hal itu bertujuan untuk memverifikasi bahwa fungsi-fungsi sistem sesuai dengan spesifikasi rancangan.

Pertimbangan Perilaku dalam Pengembangan Sistem
Manajemen, pemakai, dan staf sistem perlu dilibatkan dalam perancangan sistem informasi dan kegiatan lanjutannya. Umumnya, kelompok perancangan atau tim proyek yang meliputi para pemakai, analis, dan wakil-wakil manajemen, dibentuk untuk mengidentifikasi kebutuhan, mengembangkan spesifikasi-spesifikasi teknis, dan mengimplementasikan sistem baru.
Masalah-masalah teknis, organisasional, dan manajemen proyek akan muncul dalam mengimplementasikan sistem informasi. Sistem informasi yang baru menimbulkan hubungan tata kerja baru di antara personel yang ada, perubahan-perubahan tugas, dan barangkali perubahan struktur organisasi formal. Faktor-faktor teknis, perilaku, situasi, dan personel yang berkaitan harus dipertimbangkan seluruhnya. Kegagalan untuk melakukan hal itu akan mengakibatkan tidak bergunanya output sistem, walaupun secara teknis sistem cukup baik. Lebih jauh, diperlukan kerja sama dari pemakai secara terus-menerus untuk mengoperasikan sistem (menyediakan input, verifikasi output) setelah sistem itu diimplementasikan.
Kerja sama pemakai yang dibutuhkan untuk keberhasilan pengoperasian sistem harus diyakini pada saat perancangan sistem, bukan sesudahnya. Sebagian besar aplikasi akuntasi bersifat rutin. Untuk memastikan kesesuaian dengan jadual produksi, hubungan yang terus-menerus di antara pemakai dan personel sistem informasi adalah penting. Daftar input, laporan, dan lainnya biasanya merupakan tanggung-jawab kelompok sistem, tetapi untuk implementasi dan pemeliharaan atas daftar ini diperlukan kerja sama dengan para pemakai.
Filosofi dari perancangan berorientasi pemakai(user oriented) membantu membentuk perilaku dan pendekatan kepada pengembangan sistem yang dengan seksama mempertimbangkan konteks organisasional. Para pemakai harus dilibatkan dalam perancangan aplikas. Perhatian yang seksama terhadap output, baik terhadap kuantitas maupun format, dalam tahap perancangan akan mencegah pemakai untuk mengerjakan ulang data atau meminta bentuk laporan baru pada saat sistem sudah berjalan. Output harus diarahkan kepada keputusan- keputusan; para pemakai harus memahami hakikat dan tujuan output agar dapat memanfaatkannya. Pelatihan karyawan harus tercakup dalam tahap perancangan, bukan dimulai setelah sistem dipasang. Akhirnya, sistem harus disiapkan untuk dapat menerima dan melakukan perubahan setelah mulai dioperasikan. Para pemakai biasanya meminta perubahan; antisipasi terhadap kemungkinan ini dan faktor-faktor lain yang telah diuraikan adalah sangat penting dalam filosofi berorientasi pemakai dalam perancangan sistem.
http://marcelinawerda.blogspot.co.id/2011/11/tujuan-dan-hakikat-perkembangan-sistem.html