Jumat, 29 November 2013
46. raja agung dan buncis
Suatu hari, Raja agung yang perkasa dari Ghazna pergi berburu. Di tengah jalan ia terpisah dari rombongannya. Kemudian ia mendatangi asap yang berasal dari sebuah api kecil. Di sana ia menemukan seorang perempuan tua dengan belanganya.
Raja agung berkata, "Hari ini engkau kedatangan tamu seorang raja. Apa yang kau masak di atas apimu?"
Perempuan tua itu menjawab, "Ini rebusan buncis."
Raja agung bertanya, "Wahai perempuan tua, maukah kau memberiku sedikit?"
"Tidak," jawab perempuan itu. "Karena ini hanya untukku. Kerajaanmu tidak berharga sebagaimana buncis-buncisku ini. Engkau boleh saja menginginkan buncisku, tapi aku tidak menginginkan kerajaanmu, dan apa pun yang engkau miliki. Buncis-buncisku bernilai seratus kali lipat daripada semua milikmu.
Lihat musuh-musuhmu, mereka berusaha merebut kekuasaanmu. Aku bebas, dan memiliki kacang buncisku."
agung yang perkasa memandang pemilik kacang buncis itu, sambil memikirkan kekuasaannya yang dipersengketakan. Ia lalu menangis.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar